BAHASA INDONESIA : MAJAS PERBANDINGAN (1)
Majas adalah gaya bahasa dalam sebuah kalimat / karya sastra yang berfungsi memberikan tekanan / efek pada kalimat tersebut. Di SMP, kita akan membahas sebagian saja dari majas yang ada. Dan yang akan saya bahas kali ini adalah Majas Perbandingan beserta pengertian dan contoh kalimatnya.
Budayakan belajar |
1. Majas Perbandingan
a.
Majas metafora. Yaitu gaya bahasa yang
memperbandingkan suatu benda dengan benda lain dan keduanya memiliki sifat yang
sama atau penggunaan bahasa kiasan.
Contoh :
-
Ibu Rani sangat menyayangi ke tiga buah
hatinya. Buah hati yang dimaksud di sini adalah kata pengganti dari anak.
-
Engkau adalah belahan jantungku. Belahan
jantungku yang dimaksud adalah kekasihku.
b. Majas personifikasi.
Yaitu gaya bahasa yang mengibaratkan benda mati menjadi seolah-olah hidup
dengan memberikan sifat seperti makhluk hidup.
Contoh :
-
Ketika angin bertiup, padi melambaikan
tangannya. Arti dari melambaikan tangan untuk padi ialah gerakan tangkai
daunnya yang ditiup angin.
-
Rinai hujan menari-nari di halaman
rumahku. Kalimat tersebut memiliki arti
hujan yang turun di halaman rumah karena ditiup angin maka hujan tersebut
seperti menari.
c.
Majas asosiasi / simile. Yaitu gaya bahasa
yang menggunakan sebuah ibarat untuk memberikan penekanan yang jelas kepada
pembaca. Biasanya, sebelum kata ibarat, didahului oleh kata penghubung : seperti,
bak, bagaikan, laksana, layaknya, dsb.
Contoh :
-
Wajahmu bagaikan rembulan di malam
hari.
-
Persahabatan kita layaknya rantai yang
kuat.
-
Orang sakit itu wajahnya pucat bagai
mayat.
d. Majas simbolik.
Yaitu gaya bahasa yang menggunakan simbol / lambang untuk melukiskan sesuatu
dan biasanya di lambangkan menggunakan benda, hewan atau tumbuhan.
Contoh :
-
Ia seorang lintah darat. Lintah
darat = rentenir
-
Rumah susun di wilayah Jakarta Timur
dilalap si jago merah. Jago merah = api
e.
Majas metonimia. Yaitu gaya bahasa yang
menyebutkan merek benda tersebut untuk menyatakan sebuah benda.
Contoh :
-
Nenek belanja membeli Rheumason. Rheumason
adalah nama merek dari balsam.
-
Ibu pergi ke sekolah mengendarai Ertiga.
Ertiga adalah nama merek dari produk mobil.
-
Bibi pergi ke supermarket membeli Bimoli.
Bimoli adalah nama produk sebuah minyak goreng.
f.
Majas litotes. Yaitu gaya bahasa yang
menggunakan kata yang dimaksudkan untuk merendahkan hati.
Contoh :
-
Silakan mampir ke gubuk saya bila
ada waktu. Gubuk = rumah
-
Paman hanya memiliki sejengkal tanah.
Sejengkal yang dimaksudkan di sini bukan paman hanya memiliki tanah satu jengkal.
g.
Majas eufemisme. Yaitu gaya bahasa yang
menggunakan kata yang lebih sopan supaya terhindar dari tabu.
Contoh :
-
Orang itu mungkin sudah berubah akal.
Berubah akal = gila.
-
Dimanakah kamar kecilnya? Kata tersebut
lebih sopan daripada “Dimanakah tempat kencingnya?”
h. Majas antonomasia.
Yaitu gaya bahasa yang menggunakan ciri orang tersebut untuk memanggil nya.
Contoh :
-
Si cungkring. Cungkring = kurus
-
Si gembrot. Gembrot = gendut
-
Si cebol. Cebol = kecil
i.
Majas sinekdoke. Dibagi 2.
1)
Sinekdoke pars prototo, yaitu gaya bahasa
yang melukiskan sebagian untuk seluruh. Contoh :
- Sejak kemarin
ia tidak kelihatan batang hidungnya. Batang hidung digunakan untuk
mewakili seluruh tubuhnya.
- Penjual alat
dapur itu lebih menggunakan sistem pintu ke pintu. Pintu ke pintu
digunakan untuk mewakili kata rumah ke rumah.
2)
Sinekdoke totem pro partai, yaitu gaya
bahasa yang melukiskan keseluruhan untuk sebagian.
- Indonesia menang 4-0 atas Maladewa di
pertandingan sepak bola Asian Games XVII/2014 di Stadion Incheon hari ini. Kata
Indonesia dan Maladewa bukan berarti seluruh warga kedua negara bertanding. Melainkan
hanya melukiskan sebagian atlet saja yang bertanding sepak bola.
- Aktor muda
tersebut disukai kaum hawa. Kata kaum hawa merujuk pada seluruh
perempuan. Tetapi kenyataannya, ia hanya disukai sebagian perempuan saja.
Komentar
Posting Komentar