ASAM LISERGAT DIETILAMIDA
Gambar |
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
(6aR,9R)- N,N- dietil- 7-metil- 4,6,6a,7,8,9- heksahidroindolo- [4,3-fg] kuinolina- 9-karboksamida | |
Data klinis | |
Kat. kehamilan | X(AU) X(US) |
Status hukum | Prohibited (S9) (AU) Schedule III(CA) ? (UK) Schedule I (US) |
Rute | Oral, Intravena |
Pharmacokinetic data | |
Metabolisme | Hepar |
Waktu paruh | 3-5 jam[1][2] |
Ekskresi | Ginjal |
Pengenal | |
Nomor CAS | 50-37-3 |
Kode ATC | ? |
PubChem | CID 5761 |
ChemSpider | 5558 |
Sinonim | LSD, LSD-25, lisergida, D-asam lisergat dietilamida, N,N- dietil- D- lisergamida |
Data kimia | |
Formula | C20H25N3O |
Massa mol. | 323,43 g/mol |
SMILES | eMolecules & PubChem |
Data fisik | |
Titik lebur | 80 °C (176 °F) |
Diperkenalkan oleh Sandoz Laboratories (kini Novartis), dengan nama dagang Delysid, sebagai obat dengan berbagai penggunaan psikiatrik pada tahun 1947, LSD segera menjadi agen terapi yang nampak menimbulkan harapan besar.
LSD relatif bersifat tidak adiktif, dan toksisitas rendah.[3] LSD banyak dikenal atas efek psikologisnya yang menyebabkan tertutup/terbukanya mata, perasaan distorsi waktu, kematian ego dan pergeseran kognitif yang dalam, serta berperan penting dalam kontrabudaya tahun 1960.
Dosis tunggal asam lisergat dietilamida berkisar antara 100-500 mikrogram. Jumlah tersebut hampir setara dengan 1/10 massa sebutir pasir.
Reaksi fisik pada LSD bervariasi dan tak spesifik. Gejala berikut telah dilaporkan: konstraksi rahim, hipotermia, demam, kenaikan kadar gula darah, tegaknya bulu roma, peningkatan curah jantung, cengkeraman rahang, perspirasi, midriasis (dilatasi pupil), produksi air liur dan lendir, suhad (rasa tak dapat tidur), hiperefleksia, dan tremor. Terdapat beberapa indikasi bahwa LSD dapat menimbulkan keadaan fuga disosiatif pada orang-orang yang mengonsumsi beberapa jenis antidepresan tertentu seperti garam litium dan trisiklik.
Komentar
Posting Komentar