ISRA' MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW
Fakta Isra' Mi'raj nabi Muhammad SAW |
Hari ini, saya akan posting tentang Agama. Yang kali ini saya
bahas adalah mu’jizat nabi Muhammad SAW selain mu’jizat terbesarnya, yaitu
kitab suci Al-Qur’an, beliau juga memiliki mu’jizat melaksanakan Isra’ Mi’raj. Tahukah
kalian, apakah mu’jizat yang dialami Nabi Muhammd SAW ini?
Masjidil Haram, tempat awal nabi memulai perjalanan Isra' Mi'raj |
Masjid Al-Aqsa, tempat nabi sholat bersama sebelum perjalanan Mi'raj menuju Sidratul Muntaha |
Isra’ Mi’raj adalah perjalanan nabi
Muhammad SAW dari Masjidil Haram (di Mekah) ke Masjidil Aqhsa (di Palestina)
yang disebut Isra’ dan dari Masjidil Aqhsa ke Sidratul Muntaha, yaitu langit ke
7, tempat Arsy Allah SWT berada, atau bait Al-Makmur yang disebut Mi’raj. Pada peristiwa ini, tanpa
perantara malaikat, Allah SWT mengutus umat Islam untuk sholat 5 waktu kepada
Nabi Muhammad SAW.
Bukit yang dipercaya tempat nabi akan menuju Sidratul Muntaha, terletak di Masjid Kubah Emas, Yerusalem |
Nabi Muhammad SAW melakukan
perjalanan Isra' Mi'raj selama 1 malam saja. Beliau melakukan semua peristiwa ini beserta
dengan jasadnya, dengan kendaraan yang ditungganginya adalah buraq, hewan sejenis keledai yang memiliki kecepatan kilat. Dalam perjalanan ini, nabi Muhammad SAW didampingi malaikat Jibril. Kapan nabi Muhammad SAW melaksanakan Isra' Mi'raj secara persis
belum pasti. Namun para ulama berpendapat bahwa nabi Muhammad SAW melakukan
perjalanan ini pada 27 Rajab tahun ke-10 kenabian beliau, antara tahun 620 –
621 Masehi.
Ketika Nabi SAW telah sampai dihadapan Allah SWT, Allah SWT memerintahkan umat nabi Muhammad untuk sholat 50 waktu, lalu beliau (Muhammad) turun menuju nabi Musa AS, nabi Musa AS menganjurkan Nabi SAW untuk meminta keringanan kepada Allah SWT, dan nabi SAW pun kembali ke hadapan Allah SWT untuk meminta keringanan, akhirnya Allah SWT memerintahkan untuk mengurangkan 5 waktu sholat. Ketika nabi SAW turun menuju nabi Musa AS, maka nabi Musa pun mengatakan jika 45 waktu sholat terlalu berat. Sehingga Nabi Muhammad SAW kembali ke hadapan Allah SWT untuk meminta keringanan, dan pada akhirnya Allah memerintahkan umat Nabi Muhammad SAW untuk sholat wajib 5 waktu. Dan Rasulullah SAW kembali ke Bumi untuk memerintahkan sholat kepada para umatnya.
Hadis tentang riwayat perjalanan
Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW milik Imam Muslim sbb :
“...dari
Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Aku telah didatangi Buraq. Yaitu seekor binatang yang berwarna putih,
lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal. Ia merendahkan
tubuhnya sehingga perut buraq tersebut mencapai ujungnya." Beliau bersabda
lagi: "Maka aku segera menungganginya sehingga sampai ke Baitul
Maqdis." Beliau bersabda lagi: "Kemudian aku mengikatnya pada tiang
masjid sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para Nabi. Sejurus kemudian aku
masuk ke dalam masjid dan mendirikan shalat sebanyak dua rakaat. Setelah
selesai aku terus keluar, tiba-tiba aku didatangi oleh Jibril dengan membawa
semangkuk arak dan semangkuk susu. Dan aku pun memilih susu. Lalu Jibril
berkata, 'Kamu telah memilih fitrah'. Lalu Jibril membawaku naik ke langit.
Ketika Jibril meminta agar dibukakan pintu, maka ditanyakan, 'Siapakah kamu? '
Jibril menjawab, 'Jibril'. Ditanyakan lagi, 'Siapa yang bersamamu? ' Jibril
menjawab, 'Muhammad.' Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutus? ' Jibril
menjawab, 'Ya, dia telah diutus.' Maka dibukalah pintu untuk kami. Tiba-tiba
aku bertemu dengan Nabi Adam, dia menyambutku serta mendoakanku dengan
kebaikan. Lalu aku dibawa naik ke langit kedua. Jibril lalu minta supaya
dibukakan pintu. Lalu ditanyakan lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab,
'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapa yang bersamamu? ' Jibril menjawab,
'Muhammad.' Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril
menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba
aku bertemu dengan Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakaria, mereka berdua
menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik langit
ketiga. Jibril pun meminta supaya dibukakan pintu. Lalu ditanyakan, 'Siapakah
kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? '
Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan?
' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami.
Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Yusuf Alaihis Salam, ternyata dia telah
dikaruniakan dengan kedudukan yang sangat tinggi. Dia terus menyambut aku dan
mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit keempat. Jibril
pun meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi, 'Siapakah
kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? '
Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan?
' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami.
Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Idris Alaihis Salam, dia terus menyambutku
dan mendoakan aku dengan kebaikan. Allah berfirman: '(Dan kami telah
menganggkat ke tempat yang tinggi darjatnya) '. Aku dibawa lagi naik ke langit
kelima. Jibril lalu meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya
lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi,
'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi,
'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'.
Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Harun
Alaihissalam, dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku
dibawa lagi naik ke langit keenam. Jibril lalu meminta supaya dibukakan pintu.
Kedengaran suara bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'.
Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril
ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah
diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi
Musa, dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi
naik ke langit ketujuh. Jibril meminta supaya dibukakan. Kedengaran suara
bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawabnya, 'Jibril'. Jibril ditanya
lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi,
'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'.
Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Ibrahim
Alaihissalam, dia sedang berada dalam keadaan menyandar di Baitul Makmur.
Keluasannya setiap hari bisa memasukkan tujuh puluh ribu malaikat. Setelah
keluar, mereka tidak kembali lagi kepadanya (Baitul Makmur). Kemudian aku
dibawa ke Sidratul Muntaha. Daun-daunnya besar seperti telinga gajah dan
ternyata buahnya sebesar tempayan." Beliau bersabda: "Ketika beliau
menaikinya dengan perintah Allah, maka sidrah muntaha berubah. Tidak seorang
pun dari makhluk Allah yang mampu menggambarkan keindahannya karena indahnya.
Lalu Allah memberikan wahyu kepada beliau dengan mewajibkan shalat lima puluh
waktu sehari semalam. Lalu aku turun dan bertemu Nabi Musa Alaihissalam, dia
bertanya, 'Apakah yang telah difardukan oleh Tuhanmu kepada umatmu? ' Beliau
bersabda: "Shalat lima puluh waktu'. Nabi Musa berkata, 'Kembalilah kepada
Tuhanmu, mintalah keringanan karena umatmu tidak akan mampu melaksanakannya.
Aku pernah mencoba Bani Israel dan menguji mereka'. Beliau bersabda: "Aku
kembali kepada Tuhan seraya berkata, 'Wahai Tuhanku, berilah keringanan kepada
umatku'. Lalu Allah subhanahu wata'ala. mengurangkan lima waktu shalat dari
beliau'. Lalu aku kembali kepada Nabi Musa dan berkata, 'Allah telah
mengurangkan lima waktu shalat dariku'. Nabi Musa berkata, 'Umatmu tidak akan
mampu melaksanakannya. Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi'.
Beliau bersabda: "Aku masih saja bolak-balik antara Tuhanku dan Nabi Musa,
sehingga Allah berfirman: 'Wahai Muhammad! Sesungguhnya aku fardukan lima waktu
sehari semalam. Setiap shalat fardu dilipatgandakan dengan sepuluh kali lipat.
Maka itulah lima puluh shalat fardu. Begitu juga barangsiapa yang berniat,
untuk melakukan kebaikan tetapi tidak melakukanya, niscaya akan dicatat baginya
satu kebaikan. Jika dia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya.
Sebaliknya barangsiapa yang berniat ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak
melakukannya, niscaya tidak dicatat baginya sesuatu pun. Lalu jika dia
mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan baginya'. Aku turun hingga
sampai kepada Nabi Musa, lalu aku memberitahu kepadanya. Dia masih saja
berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan'. Aku menjawab, 'Aku
terlalu banyak berulang-ulang kembali kepada Tuhanku, sehingga menyebabkanku
malu kepada-Nya'.”
— Shahih
Muslim, Kitab Iman, Bab Isra' Rasulullah ke langit, hadits nomor 234.
Komentar
Posting Komentar